MONDAY, 1 OCTOBER 2012
Assalamualaikum dan Selamat Sejahtera
Jauh Perjalanan Luas Pemandangan
Pada hari Khamis kira-kira jam 10:40 pagi kami selamat menjejakkan kaki di bumi Sabang, Sumatera Utara.
Peta Pulau Weh
menunjukkan destinasi pelancongan
(courtesy Piyoh Design Sabang)
Tiba Jua Akhirnya
Sebuah kereta sewa telah sedia ditempah oleh cucu saudaraku
Harry Susetia (Ary) untuk membawa kami ke mana-mana sahaja di pulau ini.
Harry Susetia (Ary) untuk membawa kami ke mana-mana sahaja di pulau ini.
Pemilik dan pemandu kereta ini . . . Sdr Fauzi . . . seorang warga tempatan berasal dari Gampung Iboih. Beliau setia membawa kami ke tempat-tempat yang menarik dilawati. Terima kasih.
Setinggi-tinggi penghargaan kepada Ary [anak kedua Drs. Suradji Junus (Raji) dan Erwani Mutia (Meni)] yang sanggup menjadi tourist guide dan juru foto tidak berbayar untuk atuk dan group . . . sepanjang kunjungan kami di Pulau Weh.
Terima kasih juga kepada Raji dan Meni yang menemani Pak Uda dan group sepanjang waktu kami melawat ke sana.
Allah swt sahaja yang membalas budi baik kalian .
Setinggi-tinggi penghargaan kepada Ary [anak kedua Drs. Suradji Junus (Raji) dan Erwani Mutia (Meni)] yang sanggup menjadi tourist guide dan juru foto tidak berbayar untuk atuk dan group . . . sepanjang kunjungan kami di Pulau Weh.
Terima kasih juga kepada Raji dan Meni yang menemani Pak Uda dan group sepanjang waktu kami melawat ke sana.
Allah swt sahaja yang membalas budi baik kalian .
Teksi sudah sedia . . . Aku dah buka pintu kereta ni . . . Apa tunggu lagi . . . Jom kita . . .
Oh . . . nak ambil foto kenang-kenangan dulu . . .
Ok . . . tapi cepat sikit . . . juru pandu dah tak
sabar kat belakang tu!
Alangkah tingginya first impression aku . . . (pasti juga sesiapa sahaja yang buat pertama kalinya datang ke sini) . . . terhadap keindahan alam sekeliling yang wujud di pulau ini.
Nilai estetik anugerah Tuhan kepada Pulau Weh ini ketara terlalu istimewa.
Tidak keterlaluan . . . kataku di dalam hati . . . jika pantai-pantai di Sabang ini . . . aku kelaskan setaraf keindahannya dengan pantai-pantai percutian lain yang pernah aku kunjungi di rantau ini . . . jika pun tidak lebih indah lagi!
Apa tidaknya . . . alang-alang memuji . . . Pulau Sabang ini jelas berpotensi mengatasi kemasyhuran Pulau Bali sekalipun . . . jika projek pembangunannya dapat diberikan perhatian dan susulan positif lagi efektif oleh pihak yang berwajib di sana.
Di perkarangan Masjid Jamek Gurita, Sabang
Dari kiri:
Ary, Raji, Penulis, Meni, Alimah, Azizah, Jamil
Dari kiri:
(Seperti foto di atas cuma tanpa Ary di kiri sekali)
Dari kiri: Azizah, Penulis, Alimah, Meni
Dari kiri:
Jamil, Azizah, Penulis, Alimah, Meni, Raji
That "On Top Of The World" feeling . . .
All smile . . .
semua senyum . . . dan senyuman itu sedekah . . .
semua senyum . . . dan senyuman itu sedekah . . .
Dua Sahabat Motor + Cross . . . perasan hebat tu . . .
Tiba-tiba jadi . . . Exhausted Duo . . .
Kita rest aje kat sini jap . . .
Di Kg Paya Seunara?
Sebenarnya khas untuk siapa nih?
Jernihnya air laut kat sini . . .
Kumpulan ikan dalam air pun jelas kelihatan . . .
Nak ke mana lagi Pak Sani? Ke laut lepas kah?
Acah aje . . .
Nak tengok ikan melalui kotak kaca rupanya . . .
Menikmati kemerduan irama dan lagu laut yang mengasyikkan . . .
Water, water everywhere, but not a drop to drink . . .
Makanya . . . aku bukalah sebotol air minuman ini!
Relaks nampak bang . . . lupa tension job . . .
Pemandangan indah di laut Sabang . . . Saujana mata memandang . . .
Hebat anugerah Tuhan . . . tiada tandingan . . .
Sudah puas ke laut . . . ke darat pula kita sekarang . . .
Di daratan atau di lautan . . .
Tiada yang lebih hebat daripada yang dicipta Tuhan . . .
Rakam berbagai peristiwa lagi . . .
Dari kiri:
Fauzi, Penulis, Jamil, Azizah, Alimah, Meni
Duduk lagi . . .
Lagi . . .
Terus duduk bro-bro kita . . . nampak . . .
sis-sis pulak yang kuat berdiri . . . hmm
Setelah bergerak ke merata tempat . . . perut kami masing-masing terasa lapar. Maka apa lagi . . . kami carilah warung atau rumah makan . . . cari nasi padang juo lai!
Kenal pasti sasaran . . .
Telitikan sebelum bertindak . . .
Pastikan segalanya OK . . .
Renungkan sejenak . . .
Baru betul tugas dijalankan . . .
"Pokoknya Padang"
Baru Sah . . . Selesai
Gendang gendut tali kecapi,
Kenyang perut suka hati .
Selesai menjamu selera . . . kami bergerak seterusnya. Kali ini kami bergerak perlahan sedikit. Maklum sudah kenyang sangat makan sebentar tadi. Lauknya best sekali! Teringat kata-kata juru pandu kami ketika di Surabaya dulu . . . "Pokoknya Padang."
Dari kiri:
Fauzi, Izuddin Akhria (Ayi ... anak No.6 Tjut
Husna n Ibrahim Syam), Pak Hj Sani, Penulis,
Ary
Tinggal Kenangan
Kuarters Pegawai Tentera
Kuarters Pegawai Tentera
Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI)
[Almarhum Ibrahim Syam (ayahanda Meni) dan keluarga
pernah tinggal di sini ketika Almarhum berkhidmat
sebagai Juruterbang Jet Pejuang AURI]
Di Rumah Besan Raji n Meni
Dari kiri:
Meni, Azizah, Jamil, Penulis, Alimah, Raji, Ansari Abdullah SE
(besan lelaki Raji n Meni), Liza Zulaini (isteri Ari), Harlizhilmi
( Aufa - anak sulung Ari), Marfungah (besan perempuan Raji n Meni)
Jalan Hadapan Kantor Walikota
Relaks jap . . .
Respect lah sikit tulisan kat background tu . . .
Dari kiri:
Azizah, Jamil, Penulis, Aufa (cucu Meni), Meni, Alimah
Dari kiri:
Meni memegang Aufa, Penulis, Alimah, Azizah, Jamil
Solo . . .
Trio . . .
Syahdu . . .
Duo balik . . .
Baru group . . .
Dari kiri:
Azizah, Alimah memegang Noni n Faviola
(anak-anak Ayi n Mia Mauren), Jamil, Penulis,
Mia Mauren (isteri Ayi), Meni, Ayi
Dari kiri:
Meni, Alimah, Penulis, Ayi memegang
Noni n Faviola, Jamil, Azizah, Mia Mauren
Setelah seharian di Pulau Weh . . . menikmati keindahan alam ciptaan Allah swt . . . kami dibawa juru pandu Fauzi balik ke pelabuhan Balohan untuk menaiki feri ke pelabuhan Ulee Lheue di Banda Aceh.
Pada jam 4:00 petang feri laju Pulo Rondo membawa kami semula ke tanah besar Sumatera Utara.
Kami selamat tiba di Ulee Lheue pada kira-kira jam 5:00 petang. Penat . . . namun tetap gembira dengan kepuasan rasa mengunjungi tempat-tempat menarik di Pulau Weh yang indah.
Pemandangan indah sepanjang perjalanan pulang ke pelabuhan Ulee Lheue
Duduk di atas dek . . . di luar ni . . . terasa nyaman sekali. Hilang stress . . .
Alhamdulillah . . . kita dah tiba semula di seberang sini. Penat sedikit . . .
tetapi gembira
Mana pulak nombor member ni . . . hmm . . .
kecoh gak tanpa reading glasses ni . . . hmm
Alhamdulillah segala hasrat kami terlaksana . . . dan . . . di jeti Ulee Lheue . . . Pak Zamhur tetap menepati janjinya pada kami pagi tadi . . . menjemput kami untuk ke Banda Aceh.
Sebentar kemudian kami dibawa pak Zamhur ke rumahnya untuk berkenalan dengan ahli-ahli keluarganya. Kami bersyukur diberikan layanan yang sedemikian mesra.
Kisah selanjutnya dalam siaran berikut. Sudi-sudilah terus mengikuti pengalaman kami . . .
Bamuda
dsuarang.blogspot.com
Salam Uda!
ReplyDeleteTk paparan ni....bla sebut SABANG,teringat kata2 yang selalu di ucapkan Almarhum Presiden Sukarno ttg tanah Indonesia bermula dari SABANG hgga ke MARAWKEE!Subhanallah!
Salam Adinda Basri,
ReplyDeleteMemang benar . . . Sabang (di Aceh, Sumatera Utara) merupakan titik 0(km) paling utara manakala Merauke (di Papua Indonesia) pula merupakan titik 0(km)paling Selatan di Gugusan Kepulauan Indonesia.
Luas sekali jangkauan tanah air Indonesia dari utara hingga selatan . . . yakni dari Sabang ke Merauke.
Apapun. . . Pulau Weh (Sabang) . . . dengan kejernihan membiru air lautnya dan kesegaran menghijau dedaun hutannya . . . merupakan suatu tempat indah yang harus dikunjungi oleh pencinta alam.
Demikian kebesaran ciptaan Tuhan!
jangan lupa datang balik kat kampung saya..... :)
ReplyDelete