Friday, July 10, 2015

Jangan Sampai Kealpaan






Assalamualaikum dan Selamat Sejahtera


Fahami Erti Yang Tersirat


Aku amat tertarik kepada suatu entri fb berjudul "Letter From A Mother To A Daughter" yang pernah aku baca pada tahun 2012. 

Para pembaca yang budiman . . . mari kita bersama-sama menelaah maksud isi surat yang tersirat. Mudah-mudahan dapat jua kita jadikannya suatu iktibar. 

Aku telah menterjemahkan bahasa asal surat berkenaan kepada Bahasa Melayu agar mudah difahami oleh para pembaca yang lebih selesa dengan bahasa ini. Selamat terus membaca . . . 


LETTER FROM A MOTHER TO A DAUGHTER:

"My dear girl, the day you see I’m getting old, I ask you to please be patient, but most of all, try to understand what I’m going through.

If when we talk I repeat the same thing a thousand times, don’t interrupt to say: “You said the same thing a minute ago”... Just listen, please. Try to remember the times when you were little and I would read the same story night after night until you would fall asleep.

When I don’t want to take a bath, don’t be mad and don’t embarrass me. Remember when I had to run after you making excuses and trying to get you to take a shower when you were just a girl?

When you see how ignorant I am when it comes to new technology, give me the time to learn and don’t look at me that way... remember, honey, I patiently taught you how to do many things like eating appropriately, getting dressed, combing your hair and dealing with life’s issues every day... the day you see I’m getting old, I ask you to please be patient, but most of all, try to understand what I’m going through.

If I occasionally lose track of what we’re talking about, give me the time to remember, and if I can’t, don’t be nervous, impatient or arrogant. Just know in your heart that the most important thing for me is to be with you.

And when my old, tired legs don’t let me move as quickly as before, give me your hand the same way that I offered mine to you when you first walked.

When those days come, don’t feel sad... just be with me, and understand me while I get to the end of my life with love.

I’ll cherish and thank you for the gift of time and joy we shared. With a big smile and the huge love I’ve always had for you, I just want to say, I love you... my darling daughter."


[Thank you to the original source / owner of article]




Terjemahan BM 


SURAT DARIPADA SEORANG IBU KEPADA SEORANG ANAK :


"Anakku sayang, apabila tiba hari kau lihat aku semakin tua, aku minta kau bersabar, dan paling utama, cuba memahami apa yang sedang aku lalui. 

Andainya dalam perbualan kita, aku ulangi benda yang sama beribu kali, janganlah mencelah lantas mencantas: ' Emak dah sebut benda yang sama baru kejap tadi . . .' Tolonglah dengar. Cuba renungkan kembali waktu kamu masih kecil dan ketikanya aku akan membacakan cerita yang sama berulang-ulang kali setiap malam sehingga kamu tertidur.

Apabila aku tidak mahu mandi, janganlah naik baran dan janganlah aibkan aku. Ingat ketikanya aku terpaksa berlari mengejar kamu dengan memberikan berbagai alasan untuk memandikan kamu waktu kecilmu dulu?

Apabila kamu dapati betapa jahilnya aku tentang teknologi moden, berilah aku sedikit waktu untuk belajar tentangnya dan janganlah melemparkan pandangan begitu kepadaku . . . ingatlah sayangku , aku dengan penuh sabar telah mengajar kamu melakukan banyak perkara umpamanya makan dengan betul, cara berpakaian, menyisir rambut, dan mengendalikan isu-isu kehidupan setiap hari . . . apabila tiba hari kau lihat aku semakin tua, aku minta kau bersabar, dan paling utama, cuba memahami apa yang sedang aku lalui.

Andainya kadang kala aku tidak dapat mengikuti apa yang kita bicarakan, berilah aku masa untuk mengingati semula, dan jika aku tidak mampu berbuat demikian, janganlan gelisah, terburu-buru atau pun angkuh. Ingatlah di hatimu bahawa perkara terpenting bagiku ialah berada bersamamu.

Dan apabila kakiku yang sudah tua dan letih ini tidak lagi mampu bergerak setangkas dahulu hulurkanlah tanganmu seperti yang pernah aku lakukan kepadamu ketika engkau mula bertatih-tatih.

Apabila mendatang hari-hari itu, janganlah berdukacita . . . teruslah di sisiku, dan fahamilah diriku sementara aku menuju ke akhir-akhir perjalanan hidupku dengan penuh kecintaan.

Aku amat menghargai kesempatan waktu yang dianugerahkan bersamamu dan kegembiraan yang kita nikmati bersama. Dengan senyuman lebar dan kasihku yang begitu besar terhadap dirimu, aku hanya ingin menyatakan aku sayang kepadamu . . . anakku."



Nota dsuarang.blogspot.com 

[Al-Fatihah . . . Amin.]

Biarlah aku akhiri siaran kali ini dengan mengingati Allahyarhamah ibuku Zainab bt Mohd Taib. Ibuku telah pergi meninggalkan aku buat selama-lamanya pada tahun 1951 ketika aku baru berusia kira-kira 5 tahun. 

Bagi mereka yang masih beruntung mempunyai ibu kandung sehingga hari ini . . . hargailah keberuntungan anda dan jagailah hati ibu anda dengan sebaik-baik jagaan.

Sesungguhnya,syurga itu di bawah telapak kaki ibu. 


bamuda
dsuarang.blogspot.com


No comments:

Post a Comment