WEDNESDAY, 10 OCTOBER 2012
Assalamualaikum dan Selamat Sejahtera
Berlabuh Songsang
Tragedi 1: Kapal di Atas Rumah . . .
Kapal nelayan ini dihempas gelombang tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 hingga tersangkut di rumah ini. Kapal ini menjadi bukti penting betapa dahsyatnya musibah tsunami tersebut. Berkat kapal ini 59 orang terselamatkan pada kejadian itu.
Plat Keterangan Tentang Kapal Malang
untuk makluman pengunjung kawasan tragedi . . .
Keseluruhan Plat
Demikian antara catatan pada sekeping plat di bahagian bawah sebuah kapal nelayan yang tersasar 'berlabuh songsang' di daratan . . . di atas beberapa buah rumah . . . akibat dilambung dan dihempas gelombang ganas Tsunami yang ketinggiannya sehingga 15 meter.
Kapal nelayan ini diceritakan penduduk tersangkut
di atas rumah keluarga Misbah dan Abassiah di kawasan
Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh
Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh
Beginilah kedudukan 'Kapal di Atas Rumah' yang kini mencorakkan sebahagian daripada sejarah hitam musibah Tsunami 26 Disember 2004 yang melanda Banda Aceh . . . dan yang akan kekal mengguris hati mangsa-mangsa di kawasan ini . . . khususnya mereka di kalangan masyarakat Gampong Lampulo.
Kapal atau bot nelayan yang malang ini dihanyutkan dari tempat pelelongan ikan (TPI) Lampulo yang terletak sejauh kira-kira dua kilometer dari pusat kota.
Kapal yang diperbuat daripada kayu ini seberat 20 ton. Panjangnya 25 meter manakala lebarnya kira-kira 5.5 meter.
'Kapal di Atas Rumah' . . . suatu peristiwa yang menjadi saksi bisu terhadap kejadian yang sungguh mengerikan, memilukan dan paling penting . . . menginsafkan.
Tragedi 2: Kapal PLTD Apung 1 . . .
Petang Jumaat 21 September 2012. Selepas bersolat Jumaat di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh . . . kami di bawa Pak Zamhur ke lokasi Kapal PLTD Apung 1 tersadai ke daratan di Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jayabaru, Kota Banda Aceh.
Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh . . .
[Air naik sehingga paras anak tangga teratas masjid sahaja . . . ketika Banda Aceh dilanda Tsunami . . . Allahuakbar!)
Kapal PLTD Apung 1 seberat 2,600 ton ini milik Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dalam kejadian musibah Tsunami yang amat dahsyat itu kapal tersebut yang berpangkalan di Pelabuhan Ulee Lheue terdorong sejauh 5 kilometer ke daratan oleh pukulan ombak setinggi hingga 15 meter.
Catatan yang terpampang pada tugu peringatan di lokasi peristiwa musibah . . .
Tugu Peringatan Kehilangan Jiwa
Menurut catatan pada tugu yang terbina di lokasi ini . . . secara rasmi angka kehilangan jiwa di kawasan ini yang dapat direkodkan berjumlah 1,077 orang . . .
Pasti ada ribuan jiwa lagi yang melayang . . . yang tidak dapat direkodkan . . .
Maka . . . marilah kita sama-sama mendoakan agar semua roh mereka yang kemalangan itu . . . ditempatkan Allah swt di kalangan mereka yang beriman dan paling istimewa terpelihara di sisi-NYA . . .
Memang amat menyedihkan apabila berada di sini dan dapat menyaksikan dengan mata kepala sendiri puing dan kesan kemusnahan yang ditinggalkan . . . manifestasi betapa dahsyatnya peristiwa yang telah berlaku 8 tahun dahulu.
Allah swt sahaja yang mengetahui bahana dan kesan tragedi yang menimpa warga di Aceh. Amat menginsafkan.
Kami yang mengunjungi lokasi ini tidak terkecuali daripada menaruh simpati yang bukan kepalang terhadap ahli keluarga mereka yang kemalangan . . . sama ada yang masih ada warisnya . . . ataupun yang sudah pupus keturunan mereka sama sekali.
Masjid Subulussalam
[Masjid yang terletak paling hampir dengan
'titik' kejadian di kampung ini]
Semoga warga Banda Aceh bertambah kuat azam untuk membangunkan semula tanah air tercinta dengan secepatnya dan dengan pegangan keislaman yang semakin mantap . . .
Apa jua hikmah yang wujud di sebalik peristiwa hitam ini . . . yang ketara pada permukaan kejadian ialah tentang kebesaran Ilahi ke atas hamba-NYA . . . sesuatu yang pasti menimbulkan keinsafan yang amat tulen di hati mereka yang beriman.
Ya Allah . . . peliharakanlah kami daripada mengalami bencana yang sebegitu dahsyat. Jauhkanlah kami daripada menjadi hamba yang berterusan tidak insaf . . . tidak bersyukur dengan segala rahmat dan nikmat anugerah-MU . . . walaupun setelah mengalami atau menyaksikan berbagai tanda dan kesan yang jelas melambangkan ketepatan takdir dan kehendak-MU. Amin.
Bamuda
dsuarang.blogspot.com
