Tuesday, July 19, 2011

Dian, Opah & Atuk




Assalamualaikum dan Selamat Sejahtera



Dian Oh Dian


Sabtu 2 Julai 2011 . . . Dian Seri Aishah cucu keempat aku dan Alimah . . . (cucu perempuan yang pertama kami) . . . baru berusia 16 hari . . . masih terlalu kecil . . .

Lazimnya sebelum ini aku tidak akan mendukung, menggendong, memangku atau menatang anak sekecil itu. Aku akan hanya berani berbuat demikian setelah anak itu berusia lebih daripada 44 hari . . . sekurang-kurangnya .

Ini kerana aku tidak yakin bahawa bayi itu sudah cukup kuat lehernya atau setiap anggota badannya untuk didukung-dukung, digendong-gendong, dipangku-pangku atau ditatang-ditatang. Takut-takut macam akan patah saja tangan kaki atau lehernya!

Akan tetapi . . . setelah peristiwa mengambil gambar pada hari dan tarikh itu . . . baru aku sedari . . . aku sudah dapat mengatasi perasaan gementar dan takut-takut atau ragu-ragu yang sedemikian. Aku pada hari itu telah terus sahaja mengangkat cucuku yang masih terlalu kecil . . . Dian Seri Aishah aku dukung dan pangku . . . supaya dapat diambil foto kami!

Pose dan pose lagi! Yalah sekali air bah sekali pasir berubah kata orang. Atau mungkin saja rasa teruja aku mendapat cucu perempuan yang pertama ini telah menyebabkan aku lupa kepada rasa bimbang yang aku alami selama ini.

Aku tahu di luar sana ada ramai lagi saudara mara, sahabat handai, rakan dan taulan yang punya perasaan takut atau 'seram' memangku bayi atau anak yang baru lahir atau yang masih terlalu kecil. Perasaan seperti yang aku alami dulu.

Ramai mereka yang menyatakan sedemikian kepada aku. Aku pun dulu memang menyokong pernyataan yang sedemikian.

Tetapi sekarang . . . nampaknya . . . aku ingin tidak bersetuju sedikit dengan pernyataan itu. Aku ingin memberitahu mereka . . . kawan-kawan aku itu . . . usah bimbang walaupun anak yang baru lahir itu kelihatan amat fragile . . . namun sesungguhnya ciptaan dan buatan ALLAH tidak harus dikhuatiri 'ketahanannya'.

Jangan sekali-kali diragui kebijaksanaan bayi itu menyelaraskan dirinya dengan keadaan dan suasana keliling. Alah bisa tegal biasa.

Insya-Allah semuanya baik dan sempurna . . . khasnya produk yang made in heaven!
Wallahuaklam!

Dian oh Dian . . . cucu sapa lah ni . . .

Dian Seri Aishah dalam beberapa pose / dengan gaya tersendiri . . . bersama abah Halim . . .


Atuk baru nak cuba-cuba pangku ni . . . beranikan hati je . . .

Atuk Majid buat pertama kali menatang / memangku Dian yang masih dalam usia belasan hari . . .

Macam ni le . . . bukan macam tu . . .

Opah Alimah mestilah ada di samping kami . . . membantu . . .

. . . in case of emergency! . . . manalah tahu . . .


Ha . . . kes emergency macam ni le yang teman maksudkan . . . mana le teman tau nak bedungkan Dian bagai . . .

Sorry ya . . . budak baju belang . . . atuk serahkan kepada pakar le . . . baru nampak selesa weh . . .

Budak baju belang . . . warna cukup terang . . . hati kenalah riang . . . nangis kenalah kurang!


Ha ah . . . Opah Alimah kata . . . "Macam tu le cucu opah . . ."

Tenang . . . tenang . . . dan tenang

Barulah semuanya . . . Senang, senang dan senang . . . 
{Nanti boleh jumpa Tok & Tok Wan kat Kedah lak . . .}



dsuarang.blogspot.com