Wednesday, January 11, 2012

Suradji & Co




Assalamualaikum dan Selamat Sejahtera


Keluarga Bahagia


Berikut dipaparkan beberapa foto keluarga Drs Suradji Junus (Raji) dan isteri beliau Erwani Mutia (Meni) dari Sabang, Aceh untuk tatapan keluarga besar di Malaysia. Mereka keponakan penulis.





Terima kasih diucapkan kepada Raji dan Meni yang telah sudi mengunjungi kami di sini. Terima kasih juga diucapkan kepada pasangan ini yang telah bermurah hati memberikan foto-foto ini (siap dengan penerangannya sekali) kepada penulis sebagai cenderahati kenang-kenangan.






Sehingga kita berkumpul lagi pada lain waktu . . . Pak Uda dan Mak Uda sekeluarga mendoakan segala yang terbaik untuk *Raji dan Meni sekeluarga.




Suradji & Co


Kiri: Sulasteri
Kanan: Suradji


Kiri: Erwani Mutia
Kanan: Nur Fadli


Kiri: Harry Susetia
Kanan: Hijrah Saputra



Kiri: Agus Adiyatsah
Kanan: Yuda Aditiya




Kisah Kaus Merah


*[ Raji . . . (tidak seperti Meni) . . . ketika tiba di LCCT, Sepang memang buat pertama kalinya akan bertemu dengan penulis walaupun sebelumnya kami sering berhubungan sama ada melalui 'sms' atau bercakap di telefon. Maka berlakulah percakapan telefon di antara Raji dengan penulis . . . kira-kira begini:

Raji: Assalamualaikum Pak Uda. Pak Uda menunggu kami ya. Kami lagi di tempat mengambil bagasi. Sebentar kita bertemu . . . ya Pak Uda.
 
Pak Uda: Waalaikum salam Raji. OK. Tak apa.

Raji: Saya pakai jaket hitam, celana hitam dan berkaus merah . . . Pak Uda.

Pak Uda: OK.

{Pak Uda berfikir: Tak mengapa . . . nanti mereka akan aku cam jua . . . lagi pun Meni dah pernah aku temui di rumahku dahulu.

Namun oleh kerana Pak Uda sedang mencari tempat letak kenderaan di parkir dan Mak Uda bersendirian menunggu di ruang menanti lapangan terbang itu . . . maka Pak Uda khuatir Mak Uda nanti mengalami masalah mencamkan tetamu-tetamu kami itu. Langsung Pak Uda menelefon Mak Uda. Dengan yakin Pak Uda mengatakan kepada Mak Uda supaya memerhatikan seseorang yang berjaket hitam, berseluar hitam dan berkaus merah. }

Pak Uda: Yang . . . Suradji itu memakai jaket dan seluar hitam dan berkaus merah!


Mak Uda: Kaus merah?

Pak Uda: Ha ah. Kaus tu . . . stokin le . . .

Mak Uda: OK.

{Dah lama kemudian . . . Mak Uda menelefon Pak Uda . . .}

Mak Uda: Tak ada pun orang berstokin merah lalu kat sini, Yang . . . tapi para penumpang dari Aceh pun belum nampak-nampak lalu di sini semuanya . . .

Pak Uda: Mereka mungkin masih lagi di tempat mengambil bagasi . . . Tak apa . . . terus aje tunggu di sana. Sekejap lagi kita tunggu sama-sama.

{Tunggu punya tunggu akhirnya penulis ternampak Meni . . . dan Raji yang memakai jaket dan seluar hitam dan berbaju T-merah. Tidak pula kelihatan stokin merahnya!

Apabila telah berada dalam kenderaanku . . . penulis pun menceritakan secara detail apa yang terjadi ketika aku dan Alimah berusaha menantikan ketibaan Raji dan Meni tadi. Kami semua terbahak-bahak ketawa atas kesalahfahaman erti 'kaus' tadi.

Rupa-rupanya kaus merah yang dimaksudkan Raji tadi ialah . . . Kemeja -T merah . . . bukan stokin merah . . . seperti yang aku fahami (kaus kaki?) . . . Entahlah . . . siapa yang betul . . . siapa pula yang salah.}


Halaman 153 dlm
An Indonesian-English Dictionary




Yang penting . . . the ice has been broken . . . Kami lantas berbual-bual mesra dan bercerita berbagai kisah . . . di samping bertanyakan khabar keluarga masing-masing . . . walaupun Raji baru saja bersua face to face dengan kami buat kali pertamanya.

Terima kasih 'Kaus Merah'.







 



dsuarang.blogspot.com