Sunday, August 25, 2013

Kapal Apung Listrik






Assalamualaikum dan Selamat Sejahtera



Peringatan TUHAN buat hamba-NYA



Bencana alam yang menimpa Aceh, Indonesia pada tahun 2004 amat mengerikan. Mengapa ia terjadi? Berbagai-bagai sebab musabab telah diberikan orang ramai apabila berbicara tentang kejadian itu. 

Bermacam-macam andaian juga dibuat oleh mereka yang terlibat sama ada secara langsung mahu pun tidak dengan peristiwa tragedi itu. 











Lebih tepat lagi . . . musibah gempa bumi sekuat 8.9 skala Richter yang mengakibatkan gelombang tsunami setinggi tiga kali pohon kelapa yang melanda Banda Aceh pada 26 Disember 2004 (sehari selepas perayaan hari Krismas / Natal) . . . telah menimbulkan banyak spekulasi dan telahan di kalangan masyarakat tempatan khasnya dan umat manusia seantero dunia amnya yang terkejut dan kurang faham tentang 'kebinasaan' yang mendatangi daerah-daerah yang malang itu. 









Pada awalnya . . . ramai mangsa 'tsunami' itu sendiri tidak tahu apa sebenarnya bencana yang telah melanda Aceh, provinsi paling barat Indonesia. Kebanyakan mangsa 'tsunami' tadi hanya menganggap tragedi itu sebagai peristiwa "ombak besar yang datang dari laut"  . . . bukan mala petaka limpahan air sebesar gunung!  

Bagi penulis . . . ini tetap satu ujian Allah SWT terhadap hamba-NYA. Allah ingin meyedarkan kita tentang bala bencana yang boleh ditimbulkan mengikut kehendak-NYA. Tentang kemusnahan yag boleh dilakukan-NYA dengan sekelip mata. Tentang kesedihan yang pasti dirasakan oleh ramai insan . . . walau mereka yang berhati keras seperti batu sekali pun!




























Bayangkan . . . sebuah kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung I milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) seberat 2,600 ton, sepanjang 19 meter dan selebar 9 meter yang berlabuh 3 kilometer ke laut pelabuhan Ulee Lheue, Aceh terseret sejauh 2 kilometer lagi ke daratan perkampungan di Gampung Punge, Blang Cut, Kecamatan Jaya baru, Banda Aceh . . . akibat kekuatan gelombang 'tsunami' tadi. 








Bayangkan juga kemusnahan yang amat dahsyat diakibatkannya ke atas sebilangan besar rumah para penduduk di sekitar daerah ia diseret itu! 



































Allah sahaja yang maha mengetahui. 

Allah SWT mahukan hambanya bertaubat dan insaf akan segala kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan. Mungkin selagi tiada contoh kemusnahan seperti itu . . . selagi itulah juga manusia merasakan diri mereka terhebat di alam ini. Takut-takut ada yang telah hampir alpa akan kekuasaan Pencipta mereka Yang Maha Agung!


Alhamdulillah penulis sekeluarga berkesempatan mengunjungi kawasan terdamparnya bangkai kapal Apung I tersebut . . . dengan ditemani kaum keluarga dari Medan, Kuala Simpang, Sabang dan Banda Aceh sendiri. 







































Maka, setidak-tidaknya . . . fahamlah pengunjung seperti kami akan kegerunan yang dialami dan penderitaan yang ditanggung mangsa bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami Ahad 26 Disember 2004 . . . suatu mala petaka yang tidak disangka-sangka menimpa daerah yang tersohor dengan gelaran 'Serambi Mekah' itu.



















Ya Allah Ya Tuhan kami . . . bangkitkanlah keinsafan yang luhur dan tulen di dalam jiwa semua hamba-MU di muka bumi ini. Sedarkanlah mereka akan wujudnya kekuasaan paling atas . . . kudrat dan iradat Allah SWT.


















Semoga yang agak tersasar . . . cepat kembali ke pangkalan dan yang hampir alpa . . . tidak lalai terus kehilangan daratan. 























Allahuakbar! Allahuakbar! Allahuakbar!





bamuda
dsuarang.blogspot.com