Friday, December 14, 2012

Kelupaan Nilai Hidup?



Assalamualaikum dan Selamat Sejahtera


Fahami Maksud Tersirat

Aku amat tertarik kepada suatu entri berjudul "Letter From A Mother To A Daughter"  yang disiarkan oleh Nadim Shah dalam facebook beliau pada Jumaat 14 Disember 2012. Aku kira ini suatu bahan terbitan semula yang bermanfaat.

Walaupun  sumber artikel sebenar tidak aku ketahui (Team GK?) . . .  namun aku tetap ingin memanjangkan kandungannya (lebih-lebih lagi nilai murni yang cuba ditonjolkan penulis asal!) kepada para pembaca yang budiman . . . agar dapat ditelaah bersama-sama maksud yang tersirat . . . dan insya-Allah . . . dapat dijadikan iktibar.       

Aku cuba menterjemahkan artikel ini ke dalam Bahasa Melayu agar dapat difahami dengan baik lagi oleh para pembaca yang lebih fasih berbahasa ini. Semoga dapat dimengerti tujuan penerbitan semula artikel ini. Bukan untuk apa-apa motif yang bermuslihat . . . cuma sekadar hendak mengetengahkan nilai-nilai murni sepertri ternyata di atas. 

Selamat terus membaca.
Nadim Shah likes a photo.


LETTER FROM A MOTHER TO A DAUGHTER:

"My dear girl, the day you see I’m getting old, I ask you to please be patient, but most of all, try to understand what I’m going through.

If when we talk, I repeat the same thing a thousand times, don’t interrupt to say: “You said the same thing a minute ago”... Just listen, please. Try to remember the times when you were little and I would read the same st
ory night after night until you would fall asleep.

When I don’t want to take a bath, don’t be mad and don’t embarrass me. Remember when I had to run after you making excuses and trying to get you to take a shower when you were just a girl?

When you see how ignorant I am when it comes to new technology, give me the time to learn and don’t look at me that way... remember, honey, I patiently taught you how to do many things like eating appropriately, getting dressed, combing your hair and dealing with life’s issues every day... the day you see I’m getting old, I ask you to please be patient, but most of all, try to understand what I’m going through.

If I occasionally lose track of what we’re talking about, give me the time to remember, and if I can’t, don’t be nervous, impatient or arrogant. Just know in your heart that the most important thing for me is to be with you.

And when my old, tired legs don’t let me move as quickly as before, give me your hand the same way that I offered mine to you when you first walked.

When those days come, don’t feel sad... just be with me, and understand me while I get to the end of my life with love.

I’ll cherish and thank you for the gift of time and joy we shared. With a big smile and the huge love I’ve always had for you, I just want to say, I love you... my darling daughter."

- Unknown




  • LETTER FROM A MOTHER TO A DAUGHTER:

    "My dear girl, the day you see I’m getting old, I ask you to please be patient, but most of all, try to understand what I’m going through.

    If when we talk, I repeat the same thing a thousand times, don’t interrupt to say: “You said the same thing a minute ago”... Just listen, please. Try to remember the times when you were little and I would read the same st
    ory night after night until you would fall asleep.
    When I don’t want to take a bath, don’t be mad and don’t embarrass me. Remember when I had to run after you making excuses and trying to get you to take a shower when you were just a girl?

    When you see how ignorant I am when it comes to new technology, give me the time to learn and don’t look at me that way... remember, honey, I patiently taught you how to do many things like eating appropriately, getting dressed, combing your hair and dealing with life’s issues every day... the day you see I’m getting old, I ask you to please be patient, but most of all, try to understand what I’m going through.

    If I occasionally lose track of what we’re talking about, give me the time to remember, and if I can’t, don’t be nervous, impatient or arrogant. Just know in your heart that the most important thing for me is to be with you.

    And when my old, tired legs don’t let me move as quickly as before, give me your hand the same way that I offered mine to you when you first walked.

    When those days come, don’t feel sad... just be with me, and understand me while I get to the end of my life with love.

    I’ll cherish and thank you for the gift of time and joy we shared. With a big smile and the huge love I’ve always had for you, I just want to say, I love you... my darling daughter."

    - Unknown
     — with Raisa Rafsana and 4 others.

    [Thank you to the original source / owner of  article]



    Malay Translation


    SURAT DARIPADA SEORANG IBU KEPADA SEORANG ANAK :


    "Anakku sayang, apabila tiba hari kau lihat aku semakin tua, aku minta kau bersabar, dan paling utama, cuba memahami apa yang sedang aku lalui. 

    Andainya dalam perbualan kita, aku ulangi benda yang sama beribu kali, janganlah mencelah lantas mencantas: ' Emak dah sebut benda yang sama baru kejap tadi . . .' Tolonglah dengar. Cuba renungkan  kembali waktu kamu masih kecil dan ketikanya aku akan membacakan cerita yang sama berulang-ulang kali setiap malam sehingga kamu tertidur.

    Apabila aku tidak mahu mandi, janganlah naik baran dan janganlah aibkan aku. Ingat ketikanya aku terpaksa berlari mengejar kamu dengan memberikan berbagai alasan untuk memandikan kamu waktu kecilmu dulu?

    Apabila kamu dapati betapa jahilnya aku tentang teknologi moden, berilah aku sedikit waktu untuk belajar tentangnya dan janganlah melemparkan pandangan begitu kepadaku . . . ingatlah sayangku , aku dengan penuh sabar telah mengajar kamu melakukan banyak perkara umpamanya makan dengan betul, cara berpakaian, menyisir rambut, dan mengendalikan isu-isu kehidupan setiap hari . . . apabila tiba hari kau lihat aku semakin tua, aku minta kau bersabar, dan paling utama, cuba memahami apa yang sedang aku lalui.

    Andainya kadang kala aku tidak dapat mengikuti apa yang kita bicarakan, berilah aku masa untuk mengingati semula, dan jika aku tidak mampu berbuat demikian, janganlan gelisah, terburu-buru atau pun angkuh. Ingatlah di hatimu bahawa perkara terpenting bagiku ialah berada bersamamu.

    Dan apabila kakiku yang sudah tua dan letih ini tidak lagi mampu bergerak setangkas dahulu hulurkanlah tanganmu seperti yang pernah aku lakukan kepadamu ketika engkau mula bertatih-tatih.

    Apabila mendatang hari-hari itu, janganlah berdukacita . . . teruslah di sisiku, dan fahamilah diriku sementara aku menuju ke akhir-akhir perjalanan hidupku dengan penuh kecintaan.

    Aku amat menghargai kesempatan waktu yang dianugerahkan bersamamu dan kegembiraan yang kita nikmati bersama. Dengan senyuman lebar dan kasihku yang begitu besar terhadap dirimu, aku hanya ingin menyatakan aku sayang kepadamu . . .  anakku." 




    [Al-Fatihah . . . Amin. Biarlah aku akhiri siaran kali ini dengan mengingati Allahyarhamah ibuku Zainab bt Mohd Taib . . . yang telah pergi meninggalkan aku pada tahun 1951 . . .  ketika aku baru berusia kira-kira 5 tahun. Bagi mereka  yang masih beruntung mempunyai ibu kandung sehingga hari ini . . . hargailah keberuntungan anda dan jagailah hati ibu anda dengan sebaik-baik jagaan . . .  Syurga itu di bawah tapak kaki ibu.] 
         


    Bamuda
    dsuarang.blogspot.com












6 comments:

Nur Emyinda said...

Salam Bamuda,

Sebuah entri yang betul2 boleh menjadi ingatan dan diambil ikhtibar sebagai seorang anak...

Sepertimana firman Allah ini : Ertinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain daripadaNya dan kepada kedua ibu bapa hendaklah berbuat baik. Dan kalau salah seorang diantara keduanya telah mencapai usia tuan, maka janganlah engkau mengatakan kepada keduanya ‘cis’ dan janganlah engkau menengking keduanya, tetapi hendaklah engkau berkata kepada keduanya dengan perkataan yang hormat. Dan turunkanlah sayap merendahkan diri terhadap keduanya dengan belas kasihan dan katakanlah: Tuhanku, kasihanilah kiranya keduanya, sebagaimana keduanya telah membelaku dengan penuh kasih sayang semasa aku kecil.” (Al-Isra’: 23-24).

Sebenarnya kita tidak berdaya membalas jasa ibu dan bapa. Hakikat ini perlulah kita insafi. Oleh sebab itu, untuk membalas jasa mereka, kita digalakkan mendoakan mereka setiap kali selepas solat samaada mereka masih hidup atau telah meninggal dunia. "Ya,Allah ampunilah dosa ku dan kedua ibubapa ku dan kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka mengasihi ku semasa kecil"

p/s Ku redha...AlFatihah pada kedua arwah ayahanda dan bondaku yang telah pergi mengadap Illahi.

basripgb said...

Salam Uda!

Subhanallah,Alhamdulillah,Allahu Akbar....Masyaallah!
Tk atas paparan Yang Menusuk dan Menerjah Emosi d pg yang hening...amat TERSENTUH...!
Buat semua ANAK2: Baca ,Fahami dan ambil IKTIBAR dan Pengajaran Yang nak di sampaikan oleh Penulis....Sampai masa nya kita juga akan jadi IBU dan BAPA,Insyaallah.
Alhamdulillah Syukur,saya masih punyai Ibu yg kini menjangkau usia 82 thn...mmg betul coret Penulis ..Ibu akan ulangi cerita sama perpuluh kali...kita jadilah PENDENGAR Yg SETIA...Al Fatihah utk IBU Hjh Siti Kholijah ...moga2 ALLAH SWT TERUS memberkati dan MERAHMATI hingga ke penghujung USIA,AMIN!

Bamuda said...

Salam Nur Emyinda,

Tiada apa lagi yang lebih tepat hendak saya perkatakan dalam soal ini.

Komen sdri patut sangat diambil serius oleh semua pihak . . . kerana semua pihak itu mesti ada ibu dan bapanya . . . cuma bezanya antara mereka . . . sama ada ibu bapa itu masih ada ataupun sudah meninggal dunia.

Menghormati dan mentaati kedua ibu bapa dan mengambil berat akan kebajikan mereka itu adalah semulia-mulia perlakuan golongan yang bergelar anak.

Mudah-mudahan golongan yang bergelar anak ini masih kenal erti hormat dan taat terhadap ibu bapa dan akan terus berkebajikan terhadap mereka itu . . .

Al-Fatihah untuk semua ibu bapa kita.

Terima kasih.

Bamuda said...

Salam Adinda Basri,

Sebak perasaan Uda sewaktu menulis bahan keluaran ini. Suatu perasaan amat sentimental dan penuh emosi datang menerpa dan melanda fikiran tanpa dipaksa-paksa!

Alhamdulillah adinda masih ada bonda yang dikasihi. Uda bersyukur dapat melihat adinda memberikan segala yang terbaik kepada bonda Hjh Siti Kholijah selama ini.

Uda juga bersyukur pernah dapat melihat adinda memberikan layanan sedemikian kepada Allahyarham Hj Omar ketika hayatnya.

Semoga adinda berterusan menjadi seorang anak yang soleh . . . Amin.

basripgb said...

Salam Uda!

Tk ats respon...cuma setakat ingin memenuhi tanggung jawab dan amanah sebagai anak kerana REDHA ALLAH TERTAKLUK KPD REHDA IBU BAPA!
Kadang2 terkenang segala keperitan mereka dalam membesarkan kami dlm serba KURANG...tapi tak pernah mengadu pd org lain cuma pada ALLAH SWT...TAAT,SABAR dan BERTAWAKKAL dlm mendidik dan mengurus kami..SUBHANALLAH...!Doa dan harap semuanya DI REDHAI ALLAH,AMIN.

Bamuda said...

Salam Adinda Basri,


Subhanallah . . .

Alhamdulillah segalanya atas kehendak-NYA jua.

Semoga Allah swt terus melimpahkan nikmat dan rahmat-NYA ke atas diri kita semua.